Ya, saat menggunakan metode destruksi basah, terdapat beberapa standar keamanan penting yang harus diikuti untuk melindungi operator dan memastikan prosedur berjalan aman dan efisien. Berikut ringkasan standar keamanan utama beserta praktik terbaik yang dianjurkan:
1. Standar dan Pedoman Keselamatan Umum
a. OSHA (Occupational Safety and Health Administration)
- Mengatur penggunaan bahan kimia berbahaya, termasuk asam kuat yang digunakan untuk destruksi basah.
- Standar 29 CFR 1910.1450 tentang Occupational Exposure to Hazardous Chemicals in Laboratories mengharuskan penggunaan alat pelindung dan prosedur kerja aman.
b. NFPA (National Fire Protection Association)
- Memberikan kode risiko bahan kimia (Health, Flammability, Reactivity) dalam bentuk label (NFPA diamond) untuk mengenali bahaya.
- Asam kuat seperti HNO₃ dan HCl memiliki nilai tinggi pada aspek korosif dan reaktivitas.
c. ANSI/ASSE Z9.5 – Ventilation for Laboratory Chemicals
- Menyediakan pedoman penggunaan ventilasi lokal (lemari asam) untuk mengontrol paparan bahan kimia volatil dan berbahaya.
2. Standar Khusus Laboratorium Kimia
Standar/Organisasi | Isi/Keterangan |
---|---|
ISO 35001:2019 (Chemical Risk Management) | Menuntun manajemen risiko bahan kimia di lingkungan kerja, termasuk prosedur kerja. |
SNI 19-7069-2005 (Indonesia) | Standar keamanan dalam penggunaan bahan kimia dan peralatan laboratorium. |
EPA (Environmental Protection Agency) | Regulasi pembuangan limbah asam hasil destruksi agar tidak mencemari lingkungan. |
3. Praktik Keselamatan yang Harus Diikuti
a. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
- Sarung tangan tahan asam (nitril atau neoprene).
- Kacamata pelindung atau pelindung wajah.
- Jas laboratorium yang tahan bahan kimia.
- Sepatu tertutup dan respirator jika diperlukan.
b. Penggunaan Ventilasi yang Memadai
- Melakukan destruksi basah di lemari asam biasanya untuk menghindari paparan uap asam yang berbahaya.
c. Penanganan Asam dan Reagen
- Campurkan asam perlahan untuk menghindari reaksi eksotermis berbahaya.
- Jangan menyentuh langsung atau menghirup uap asam.
d. Kontrol Suhu dan Tekanan
- Gunakan pemanas dengan pengatur suhu presisi.
- Pada microwave digestion tersebut, pastikanlah vessel ini memiliki katup pengaman dalam tekanan.
e. Penyimpanan dan Pembuangan Bahan Kimia
- Simpan asam dalam wadah yang sesuai dan tempat yang aman.
- Buang limbah sesuai regulasi limbah bahan berbahaya.
4. Pelatihan dan SOP
- Operator harus mendapat pelatihan tentang prosedur destruksi basah dan bahaya bahan kimia.
- SOP tertulis harus mencakup langkah kerja, tindakan darurat, dan prosedur keamanan.
Kesimpulan
Metode destruksi basah harus dilakukan sesuai standar keselamatan dan pedoman seperti:
- OSHA, NFPA, ISO 35001, dan standar lokal seperti SNI 19-7069-2005.
- Menggunakan APD lengkap dan lemari asam.
- Mengontrol suhu, tekanan, dan ventilasi dengan baik.
- Mengikuti SOP dan pelatihan yang memadai.
Dengan mematuhi standar ini, risiko kecelakaan dan paparan bahan kimia berbahaya dapat diminimalkan, menjaga keamanan operator dan kualitas hasil analisis. Luck365