Metode destruksi basah menggunakan asam kuat dan pemanasan relatif aman untuk peralatan laboratorium, tetapi tetap memiliki beberapa risiko kerusakan jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Berikut penjelasannya berdasarkan sumber yang ada:
Risiko Kerusakan Peralatan pada Metode Destruksi Basah
- Korosi pada Peralatan Gelas
- Asam kuat seperti HNO₃, HCl, HClO₄ yang digunakan dalam destruksi basah bersifat korosif dan dapat merusak peralatan gelas jika kontak terlalu lama atau konsentrasi asam sangat tinggi.
- Penggunaan peralatan gelas berkualitas tinggi (misal: merk Iwaki) dan prosedur yang tepat dapat meminimalkan risiko ini1.
- Tekanan dan Suhu dalam Sistem Tertutup
- Pada destruksi basah tertutup (misal microwave digestion), tekanan uap dan suhu meningkat, berpotensi menyebabkan kerusakan pada labu atau wadah jika tidak sesuai spesifikasi.
- Sistem harus dilengkapi dengan kondensor dan pengaman tekanan untuk menghindari pecahnya peralatan2.
- Reaksi Eksotermis
- Reaksi antara asam dan sampel organik dapat bersifat eksotermis, menghasilkan panas berlebih yang dapat merusak peralatan jika tidak dikontrol dengan baik2.
- Penggunaan Suhu Rendah Membatasi Risiko
- Penanganan Asam Pengoksidasi
- Asam pengoksidasi pekat yang digunakan harus ditangani dengan hati-hati karena sifat korosif dan berbahaya, yang jika tidak benar dapat merusak peralatan dan membahayakan operator7.
Kesimpulan
Metode destruksi basah lebih aman dan minim risiko kerusakan peralatan dibandingkan destruksi kering, asalkan:
- Menggunakan peralatan gelas berkualitas dan tahan asam.
- Mengontrol suhu dan tekanan dengan baik, terutama pada sistem tertutup.
- Menangani asam pengoksidasi dengan prosedur keselamatan yang ketat. Luck365