Untuk memastikan peralatan tetap aman selama proses destruksi basah, diperlukan langkah-langkah pengamanan yang tepat mulai dari pemilihan peralatan, penggunaan, hingga prosedur operasional. Berikut panduan lengkap yang bisa membantu menjaga keamanan peralatan dan keselamatan operator:
1. Pilih Peralatan dengan Bahan Tahan Korosi dan Tahan Panas
- Gunakan peralatan dari borosilikat glass berkualitas tinggi (misal: Pyrex, Iwaki) atau PTFE/Teflon untuk vessel microwave digestion.
- Pastikan peralatan tahan terhadap asam kuat yang digunakan (HNO₃, HCl, HClO₄) dan suhu operasi hingga 250°C atau lebih sesuai metode.
2. Periksa Kondisi Peralatan Sebelum Penggunaan
- Cek integritas fisik seperti retak, goresan, atau korosi yang dapat menyebabkan pecah atau bocor saat pemanasan.
- Pastikan sambungan leher tiga atau penutup vessel rapat dan tidak bocor.
- Bersihkan peralatan dengan benar, hindari residu yang dapat bereaksi saat proses destruksi.
3. Gunakan Sistem Pengaman Saat Pemanasan
- Gunakan kondensor reflux pada pemanasan terbuka untuk menjaga volume larutan dan mencegah uap asam keluar.
- Untuk destruksi basah tertutup (microwave digestion), pastikan vessel dilengkapi ventilasi tekanan dan sensor suhu tekanan.
- Jangan melebihi batas kapasitas volume pada vessel untuk menghindari ledakan akibat tekanan tinggi.
4. Kontrol Suhu dan Durasi Pemanasan
- Gunakan pemanas dengan pengatur suhu presisi (hot plate dengan termostat, microwave digestion system dengan kontrol otomatis).
- Hindari kenaikan suhu terlalu cepat yang bisa menyebabkan tekanan mendadak dan kerusakan alat.
- Ikuti protokol suhu dan durasi sesuai metode validasi untuk mencegah degradasi berlebih atau overpressure.
5. Prosedur Operasional dan Keselamatan
- Selalu gunakan APD lengkap: sarung tangan tahan bahan kimia, kacamata pelindung, jas lab.
- Kerjakan proses di lemari asam atau ruang berventilasi baik untuk menghindari paparan uap berbahaya.
- Jangan meninggalkan proses pemanasan tanpa pengawasan.
- Gunakan alat pengangkat dan penyangga peralatan untuk menghindari tergelincir atau jatuh.
6. Perawatan dan Penyimpanan Peralatan
- Cuci peralatan segera setelah digunakan dengan air deionisasi dan keringkan dengan baik.
- Simpan di tempat kering dan terlindung dari benturan.
- Lakukan kalibrasi dan inspeksi rutin pada alat pemanas dan microwave digestion system.
7. Pelatihan dan SOP untuk Operator
- Operator harus mendapatkan pelatihan khusus terkait penggunaan peralatan dan pengelolaan bahan kimia korosif.
- Sediakan dan ikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus untuk destruksi basah.
Kesimpulan
Keamanan peralatan selama proses destruksi basah dapat dijaga dengan:
- Memilih peralatan tahan korosi dan panas.
- Memantau kondisi fisik dan fungsi peralatan secara berkala.
- Mengontrol suhu, tekanan, dan durasi pemanasan secara tepat.
- Mengikuti prosedur dalam keselamatan kerja maupun menggunakan alat pelindung diri.
- Melakukan perawatan dan penyimpanan yang benar.
Dengan langkah-langkah ini, risiko kerusakan peralatan dan kecelakaan bisa diminimalkan secara signifikan. Luck365