Peningkatan konsentrasi pelarut organik secara signifikan memengaruhi selektivitas ekstraksi senyawa polar dan nonpolar melalui perubahan polaritas campuran pelarut, yang berdampak pada jenis dan jumlah senyawa yang terekstrak. Berikut penjelasan rinci berdasarkan berbagai sumber ilmiah:
1. Prinsip Polaritas dan Selektivitas Pelarut

- Ekstraksi didasarkan pada prinsip like dissolves like, di mana senyawa polar larut dalam pelarut polar, dan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar.
- Pelarut organik contohnya etanol dan juga metanol telah bersifat polar-protik dan juga dapat melarutkan senyawa polar kayak flavonoid, fenolik, tanin, alkaloid, dan juga glikosida.
- Pelarut nonpolar seperti n-heksana, kloroform, dan eter lebih efektif mengekstrak senyawa nonpolar seperti lilin, lipid, minyak atsiri, dan karotenoid.
2. Pengaruh Konsentrasi Pelarut Organik terhadap Polaritas Campuran
- Penambahan air ke pelarut organik meningkatkan polaritas campuran, sehingga pelarut menjadi lebih efektif mengekstrak senyawa polar.
- Konsentrasi pelarut organik yang rendah (misalnya etanol 50–70%) menghasilkan pelarut dengan polaritas tinggi, optimal untuk mengekstrak senyawa polar seperti flavonoid dan fenolik.
- Konsentrasi pelarut organik yang tinggi (misalnya etanol 90–96%) menurunkan polaritas, sehingga pelarut lebih selektif mengekstrak senyawa semi-polar hingga nonpolar seperti saponin dan karotenoid.
3. Dampak pada Jumlah dan Jenis Senyawa yang Diekstrak
- Studi menunjukkan bahwa etanol 70% memberikan kandungan flavonoid dan total fenolik tertinggi dibandingkan etanol 90% atau 96%, karena polaritas campuran pelarut yang lebih sesuai dengan sifat senyawa polar tersebut.
- Metanol sebagai pelarut universal mampu mengekstrak senyawa polar dan nonpolar, termasuk alkaloid, steroid, saponin, dan flavonoid, sehingga memberikan ekstrak yang lebih komprehensif.
- Penggunaan pelarut nonpolar seperti n-heksana menghasilkan ekstrak dengan kandungan karotenoid dan lipid yang lebih tinggi, namun kandungan fenolik dan flavonoid lebih rendah.
4. Mekanisme Selektivitas Berdasarkan Konsentrasi Pelarut
- Konsentrasi pelarut organik yang lebih rendah meningkatkan kemampuan pelarut untuk menembus jaringan sel dan melarutkan senyawa polar karena adanya interaksi hidrogen antara pelarut dan senyawa target.
- Konsentrasi pelarut yang tinggi mengurangi polaritas, sehingga senyawa polar kurang larut dan ekstraksi senyawa nonpolar lebih dominan. Luck365
- Oleh karena itu, pengaturan konsentrasi pelarut organik merupakan kunci untuk menyesuaikan selektivitas ekstraksi sesuai dengan jenis senyawa yang diinginkan. elevagedebergerallemand
5. Kesimpulan
- Peningkatan konsentrasi pelarut organik menurunkan polaritas campuran pelarut, sehingga menggeser selektivitas ekstraksi dari senyawa polar ke senyawa semi-polar dan nonpolar.
- Konsentrasi dalam pelarut tersebut sekitar 50–70% (misalnya etanol 70%)optimal untuk dapat mengekstrak senyawa polar seperti dengan flavonoid dan juga fenolik.
- Konsentrasi dalam pelarut di atas 80–90% lebih selektif mengekstrak senyawa nonpolar seperti saponin, karotenoid, dan minyak atsiri.
- Pemilihan dan pengaturan konsentrasi dalam pelarut harus disesuaikan dengan tujuan ekstraksi dan jenis senyawa yang diinginkan untuk mendapatkan ekstrak dengan kualitas dan kandungan senyawa yang optimal.